Comments

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 11 Januari 2013

Pewarnaan dan Penyelesaian Gambar


Desain yang sudah dibuat dilakukan penyempurnaan yang disebut dengan finishing. Mewarnai merupakan salah satu teknik penyempurnaan desain, sehingga desain terlihat lebih menarik. Dalam mewarnai sebuah desain kita perlu memahami cara-cara mengarsir. Mewarnai desain atau gambar dapat dilakukan dengan pensil warna atau pensil biasa dengan kode 2B atau 3B. Selain itu, desain juga dapat diwarnai dengan cat air atau cat minyak. Tentunya mewarnai dengan cat air atau cat minyak berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa.

1. Penyelesaian dengan pensil biasa
Mewarnai dengan pensil biasa disebut dengan teknik mengarsir. Dalam mengarsir kita perlu memperhatikan daerah gelap atau terang dari gambar atau area yang banyak terkena cahaya dengan yang kurang terkena cahaya. Daerah yang banyak terkena cahaya terlihat lebih terang dan arsirannya lebih lembut, sedangkan yang kurang terkena cahaya akan diarsir lebih tebal. Agar diperoleh gambar dengan arsiran yang bagus, perlu juga diperhatikan jenis pensil yang digunakan. Pensil untuk mengarsir berbeda dengan pensil yang digunakan untuk membuat sketsa. Untuk mengarsir gunakan pensil yang lebih lunak atau khusus untuk arsiran seperti 2B, 3B, dll.

2. Penyelesaian dengan pensil warna
Teknik mewarnai dengan pensil warna tidak jauh berbeda dengan mewarnai dengan pensil biasa. Dalam mewarnai dengan pensil warna, kita perlu memahami warna-warna dan kombinasi warna yang akan digunakan. Apabila desain pakaian dibuat dengan corak bahan tertentu, kita juga perlu menyesuaikan motif dan warnanya dengan letak jatuh pakaian di badan. Hal ini perlu dilatih secara berulang-ulang agar diperoleh sebuah desain dengan teknik mewarnai yang baik dan benar.

3. Penyelesaian dengan cat air dan cat minyak
Mewarnai dengan cat minyak atau cat air butuh keterampillan khusus. Warna-warna yang digunakan terlebih dahulu dicampur atau diaduk untuk mendapat warna yang diinginkan. Dalam mewarnai desain kita juga perlu memperhatikan gelap terang dari desain busana yang diwarnai. Kertas gambar yang sudah diwarnai dengan cat minyak atau cat air terlebih dahulu dikeringkan agar warna tidak rusak.

Menggambar Bagian-Bagian Busana



Desain pakaian hendaklah digambar dengan baik sesuai dengan ide atau gagasan yang dituangkan pada desain tersebut. Desain yang dibuat hendaknya mudah dibaca dan dapat menjadi pedoman dalam pembuatan suatu pakaian. Untuk itu sebuah desain busana dan bagian-bagian busana harus digambar secara jelas seperti garis leher, bentuk atau siluet pakaian, bentuk rok, dan bentuk celana.

1. Garis Leher (Neck Lines)
Garis leher merupakan bagian pakaian yang terletak paling atas. Bentuk garisleher banyak variasinya, yang umum dipakai yaitu bentuk leher bulat. Selain bentuk bulat, ada juga bentuk perahu, bentuk hati, bentuk segitiga, bentuk U, V dan lain-lain. Bentuk leher ini dapat divariasikan sesuai dengan yang diinginkan.
Faktor-faktor yang penting diperhatikan dalam menggambar garis leher adalahmenentukan garis tengah muka pakaian, garis pangkal leher muka dan belakang, dan batas antara bahu dan leher. Menggambar garis leher disesuaikan dengan arah anatomi, misalnya arah lurus menghadap ke depan, menyamping atau miring ¾. Arah berdiri ini menentukan letak garis leher yang akan digambar. Untuk desain yang menonjolkan garis leher hendaklah dibuat menghadap ke depan atau miring ¾.

2. Kerah
Kerah adalah bagian dari sebuah desain pakaian, yang terletak di bagian ataspakaian. Dalam menggambar busana perlu mempertimbangkan bentuk wajah dan leher. Bentuk leher tinggi sebaiknya menggunakan kerah tinggi atau menutupi sebagian leher seperti kerah kemeja, kerah mandarin, dan lain-lain. Sebaliknya leher yang pendek/rendah, pilih kerah yang agak rebah seperti kerah rebah, ½ berdiri, cape/ palerin, dan variasi kerah-kerah yang terletak.
Selain berfungsi untuk memperindah, kerah juga berfungsi memberi kenyamanan pada pemakai seperti mempertimbangkan iklim di suatu daerah. Kerah terdiri atas beberapa ukuran mulai dari yang kecil seperti kerah rebah sampai yang lebar seperti kerah cape. Kerah juga bermacam-macam bentuknya, yaitu kerah yang terletak,
½ berdiri, berdiri. Berikut ini digambarkan beberapa macam kerah.

3. Lengan
Lengan adalah bagian pakaian yang menutupi puncak lengan
bahkan sampai ke ujung lengan sesuai dengan keinginan. Hal yangperlu diperhatikan dalam menggambar lengan adalah garis bataslingkar kerung lengan. Ini akan memudahkan dalam menggambarkandesain lengan sesuai dengan model yang diinginkan. Lengan ada yang modelnya suai, berkerut dan ada juga lengan setali. Berikut dapat dilihat beberapa model lengan.

4. Blus
Blus merupakan bagian pakaian yang menutupi badan bagian atas. Blus ada
yang mempunyai belahan di depan dan ada juga yang tanpa belahan. Model blus
setiap tahun mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan selera masyarakat
yang disebut dengan trend mode.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggambar blus, yaitu:
a. Garis bahu dan lingkar kerung lengan
b. Blus dipakai di luar atau di dalam rok atau celana
c. Detail-detail blus seperti kerah, kantong, atau hiasan
d. Model lengan secara keseluruhan
e. Siluet blus, pas atau longgar (oversize)
Gambar detail blus dapat dilihat pada bahasan sebelumnya (kerah, lengan, garis
leher, dll.). Beberapa model blus dapat dilihat pada gambar berikut.






























5. Rok
Rok adalah bagian pakaian yang berada di bagian bawah badan. Umumnya rokdibuat mulai dari pinggang sampai ke bawah sesuai dengan model yang diinginkan.
Berdasarkan ukuran rok, rok dapat dikelompokkan atas rok mini, rok kini, rok midi, rok maksi, dan longdress. Berdasarkan desain rok, rok juga dapat dikelompokkan atas rok suai/lurus (straight), rok kerut (gathered), rok lipit (pleated), rok lingkaran atau setengah lingkaran (flared), rok bias (seam), dan rok drapery. Selain model-model yang disebutkan di atas masih ada model rok lain yang merupakan kombinasi modelmodel di atas yang ditambahkan detail-detailnya seperti godet, rimpel, kantong, dan lain sebagainya. Dalam menggambar rok perlu diperhatikan jatuh rok di bagian badan. Untuk menggambarkannya butuh latihan yang banyak.




























6. Celana
Celana hampir sama dengan rok, tetapi celana mempunyai pipa yang membungkus kedua kaki. Panjang celana biasanya bervariasi mulai dari yang pendek (short) sampai yang panjang. Celana juga bisa dibuat pas di tubuh (fit) atau longgar (oversize). Celana yang pas biasanya dibuat dari bahan yang elastis (stretch), biasanya dipakai untuk busana olahraga seperti senam atau renang, dll. Untuk celana yang longgar seperti pantalon pria, perlu diperhatikan detail celana seperti garis patahan celana, kantong, dan detail lainnya. Selain itu, juga perlu diperhatikan model celana yang diinginkan. Saat ini banyak bermunculan model celana dengan detail yang rumit seperti kantong yang banyak dan model yang unik.

Gerakan Tubuh pada Desain Busana



Gerakan tubuh pada desain busana disebut juga dengan gesture ataumovement. Gerakan tubuh ini perlu dipelajari dan dilatih karena tidak mungkin seorang desainer menuangkan idenya hanya pada proporsi tubuh yang menghadap ke depan saja karena ini bisa mengakibatkan desainnya terlihat kaku atau tidak menarik dan tidak dapat memperlihatkan hasil rancangan secara menyeluruh seperti arah samping kiri atau samping kanan, maupun dari arah belakang. Untuk memudahkan mempelajari gerak tubuh dapat diamati dari majalah mode dan foto-foto dari rancangan busana. 
Beberapa hal yang perlu dipahami dalam gerak tubuh adalah denganmemperhatikan titik tumpu tubuh apakah di kaki kiri, kaki kanan, atau kedua kaki. Selanjutnya perhatikan arah garis bahu, garis pinggang, dan garis panggul, biasanya garis tersebut mengikuti arah garis tulang punggung sebagai action lines/gerak garis tubuh, lalu perhatikan arah gerak tangan dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Ada beberapa metode yang dapat dijadikan pedoman dalam menggambar gayadan gerak anatomi tubuh, yaitu:
1. Rangka benang
2. Rangka balok
3. Rangka elips
Rangka benang dan rangka balok dapat membantu kita memperlihatkanrancangan busana khusus menghadap ke depan, sedangkan rangka elips untuk memperlihatkan rancangan busana dari arah samping. Berikut ini beberapa gerak dan gaya berdiri dengan rangka balok dan rangka elips.
















Menggambar Bagian-Bagian Tubuh


a. Wajah
Pada umumnya wajah digambar dengan bentuk oval karena bentuk ini dianggap lebih menarik dibandingkan wajah dengan bentuk bulat, persegi empat, segi tiga, dan lainnya. Wajah terdiri atas bagian-bagian, yaitu mata, hidung, mulut, telinga, alis dan dilengkapi dengan rambut di kepala. Dalam menggambarkan wajah dapat disesuaikan dengan trend yang sedang berkembang. Selain itu, dalam menggambarkan wajah juga perlu memahami tentang ekspresi wajah karena ekspresi wajah juga mempengaruhi penampilan desain secara menyeluruh.
Ekspresi wajah biasanya disesuaikan dengan tema desain, misalnya desain pakaian remaja ditampilkan dengan ekspresi wajah yang ceria, untuk pakaian pesta ditampilkan dengan ekspresi yang anggun seperti tersenyum. Berikut ini akan dibahas dan digambarkan bagian-bagian wajah yang meliputi mata dan alis, hidung, bibir, telinga, dan rambut.

1) Mata dan alis
Mata diperkirakan letaknya di tengah antara puncak kepala/ubun-ubun dan dagu. Bentuk mata seperti buah kenari, lebar mata diperkirakan lebih kurang 1/5 bagian jarak antara telinga kanan dan kiri. Mata yang dilihat dari arah depan terlihat seluruhnya dan alis dibuat di atas mata dengan ujung alis runcing. Berikut digambarkan bentuk mata dilihat dari beberapa arah.























2) Hidung
Hidung terletak antara mata dan bibir. Bentuk hidung disesuaikan dengan arah wajah. Berikut gambar hidung jika dilihat dari beberapa arah.



















3) Bibir
Bibir terletak di bawah hidung atau antara hidung dan dagu. Bentuk bibirdigambarkan sesuai ekspresi yang diinginkan seperti sedang tersenyum danlain-lain. Berikut ini gambar bibir jika dilihat dari beberapa arah.











4) Telinga
Posisi telinga ada kalanya tertutup oleh gaya rambut, namun ada juga yang menggambarkannya terlihat seluruhnya. Berikut beberapa gambar telinga pada wajah yang dilihat dari beberapa arah.














5) Rambut
Batas rambut adalah pertengahan antara puncak kepala dan alis mata. Gayaatau model rambut dapat digambar sesuai gaya  atau mode yang sedangberkembang.














b.  Tangan
Tangan terdiri atas lengan, siku, pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari-jari tangan. Dalam menggambar lengan kita perlu memperhatikan arah lenganyang digambar, tentunya disesuaikan dengan posisi tubuh/gaya berdiri. Gambar bahu atau pangkal lengan dibuat agak membulat, gambar lengan dari siku ke ujung tangan dibuat agak melengkung, pergelangan tangan dibuat ramping atau mengecil, dan gambar telapak tangan dan jari disesuaikan dengan arah telapak tangan. Gambar beberapa pergerakan tangan dan gerakan telapak tangan dan
jari dapat dilihat pada gambar berikut.



















c. Kaki dan Telapak Kaki
Kaki merupakan bagian penopang tubuh yang terdiri atas paha, lutut, betis,dan telapak kaki. Besar kaki tergantung pada perbandingan tubuh yang akandibuat. Besar kaki ukuran anatomi sesungguhnya berbeda dengan anatomi untuk model atau ilustrasi. Secara umum ukuran kaki dapat diperkirakan sebagai berikut.
1) Paha terbesar terletak di bagian atas, ukurannya lebih kurang setengah lebar panggul, paha akan mengecil ke bawah sampai mendekati lutut.
2) Lutut agak kecil dibanding paha.
3) Betis digambar agak melengkung dan sedikit lebih besar dari lutut dan akanmengecil pertengahan antara lutut dan mata kaki. Pada gambar berikut terlihatsketsa kaki dengan beberapa gaya berdiri dan telapak kaki dilihat dari
beberapa arah. Menggambar telapak kaki disesuaikan dengan alas kaki atausepatu yang dipakai. Untuk desain ada kalanya menggunakan sepatu yangmemakai hak tinggi seperti sepatu untuk pesta, untuk kerja, dan sebagainyaserta sepatu hak rendah untuk pakaian santai, pakaian rumah, dll.

Anatomi Tubuh untuk Desain



Pengetahuan dan keterampilan menggambar anatomi tubuh sangat penting bagi seorang fashion designer terutama bagi pemula karena ilmu ini merupakan landasan atau keterampilan basic yang perlu dipelajari dan dilatihkan agar menghasilkan desain yang baik.
Perbandingan tubuh merupakan ketentuan yang dipakai untuk menggambar ukuran tubuh manusia. Perbandingan ini diperoleh dari gambar dua dimensi/foto orang yang sesungguhnya dalam keadaaan berdiri lurus dan menghadap ke depan.

1. Pengertian Anatomi Tubuh
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari susunan tubuh manusia secara keseluruhan mulai dari kepala sampai ujung kaki. Dalam bidang desain busana, anatomi dipelajari terbatas pada bentuk dan gerakan tubuh dengan bagian-bagiannya seperti persendian, otot dan syaraf. Dengan adanya persendian, otot dan syaraf pada tubuh, arah gambar tangan, kaki, leher dan wajah harus diperhatikan agar jangan salah arah dan gambar ini harus sesuai dengan gerakan tubuh yang sebenarnya.
Untuk menggambar anatomi tubuh dengan ukuran yang ideal ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. Perbandingan tinggi dan lebar tubuh
b. Letak bagian-bagian tubuh
c. Sikap, gaya dan gerak tubuh
d. Jatuhnya pakaian pada tubuh.
Untuk memperoleh gambar anatomi tubuh yang sesuai dengan perbandingan dan letak bagian-bagian tubuh, pada saat menggambar harus dibantu dengan pertolongan garis-garis dengan perbandingan tertentu. Perbandingan ini harus dibuat untuk seluruh bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki.

2. Tujuan Mempelajari Anatomi Tubuh
Anatomi tubuh sangat penting sekali terutama bagi seorang desainer dalam menuangkan ide dan gagasannya kepada orang lain. Desain busana pada anatomi tubuh sangat besar pengaruhnya pada model pakaian yang disajikan. Desain yang dituangkan pada anatomi tubuh akan terlihat semakin jelas dan menarik dibandingkan tanpa anatomi tubuh. Selain itu perbandingan masing-masing ukuran model pakaian pada anatomi tubuh lebih mudah dibaca orang yang melihatnya seperti :
a. Ukuran garis leher dan krah
b. Bentuk lengan dan panjang lengan
c. Bagian badan, pinggang dan panggul
d. Garis hias, saku dan hiasan pada pakaian
e. Siluet blus atau model secara keseluruhan
Pemilihan bahan dan perlengkapan pakaian
Berdasarkan penjelasan di atas, anatomi tubuh mempunyai tujuan di antaranya :
a. Dapat membawa pesan dan citra dari penciptanya
b. Sebagai media perwujudan bentuk dan model pakaian
c. Dapat menentukan perbandingan makna dari model pakaian
d. Membantu penyajian gambar dari beberapa arah
e. Sebagai alat komunikasi kepada orang lain.

3. Jenis–jenis Perbandingan Tubuh
Salah satu hal yang penting diperhatikan dalam menggambar anatomi tubuh untuk desain adalah memahami konsep untuk menentukan ukuran perbandingan tubuh seperti ukuran kepala, ukuran badan, ukuran tangan dan kaki. Dalam menggambar perbandingan tubuh untuk desain pakaian kita dapat memilih beberapa jenis perbandingan yang biasa dipakai yaitu :
a. Perbandingan menurut anatomi sesungguhnya yaitu tinggi tubuh 7½ kali tinggi kepala
b. Perbandingan menurut desain busana ialah tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala dan ada pula yang memakai 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model.
c. Perbadingan tubuh secara ilustrasi yang biasanya digunakan untuk desain yang dipublikasikan atau gaya tertentu yaitu perbandingan 9 kali tinggi kepala bahkan mencapai 12 kali tinggi kepala atau disebut juga perbandingan secara ilustrasi.
Perbandingan tubuh ini mengacu pada bentuk tubuh yang ideal, sehat jasmani dan rohani, dengan kata lain ukuran yang ideal haruslah memenuhi ketentuan dan syarat sebagai berikut :
a. Tubuh yang sehat tidak mempunyai cacat fisik dan mengidap suatu penyakit seperti penyakit beri-beri yang dapat menyebabkan badan gemuk atau berat tidak seimbang.
b. Lengan dan kaki padat, tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kurus atau kecil
c. Perbandingan ukuran bagian-bagian tubuh normal seperti besar mata, hidung dan telinga.

4. Menggambar Perbandingan Tubuh
Perbandingan tubuh menurut desain busana dibuat dengan ukuran tinggi tubuh 8 kali tinggi kepala atau 8 ½ tinggi kepala, ini biasanya disebut dengan anatomi model. Namun untuk keperluan desain ilustrasi proporsi tubuh dibuat lebih tinggi, 10 x tinggi kepala dan bahkan ada yang membuat 11 x tinggi kepala. Perbandingan tubuh menurut desain busana ini dapat di lihat pada tabel berikut :

























Perbandingan tinggi dan lebar tubuh biasanya diukur berdasarkan tinggi kepala, misalnya tinggi tubuh 8 ½ kali tinggi kepala. Jika tinggi kepala 3 cm maka tinggi tubuh adalah 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Ukuran tersebut merupakan ukuran yang digunakan untuk menggambar bagian-bagian tubuh mulai dari ubun-ubun sampai ujung kaki. Untuk menggambar anatomi tubuh untuk desain busana ini, ukuran dan perbandingan yang dipakai ialah tinggi kepala 3 cm, namun bisa juga kita ambil ukuran lain seperti 2 ½ cm atau 2 cm dan dapat pula lebih dari 3 cm tergantung pada gambar yang kita inginkan. Ikuti langkah-langkah berikut ini :
1. Buat garis pertolongan tegak lurus dan beri nama titik O dan X. Titik O terletak pada bagian ubun-ubun dan X terletak pada ujung kaki. Panjang garis O-X adalah tinggi tubuh berdasarkan tinggi kepala. Misalnya tinggi kepala yang diinginkan 3 cm maka panjang O-X = 8 ½ x 3 cm = 25 ½ cm. Jadi panjang O-X = 25 ½ cm dan jarak 0 – 1 = 3 cm. Bagi titik O-X menjadi 8 ½ bagian.

2. Tandai titik 0, 1, 1 ½ , 2, 3, 4, 4 ¾ , 5 3/4, 7, 8, 8 1/6, 8 ½ seperti letak-letak bagian tubuh pada tabel 2 di atas. Hubungkan garis-garis tersebut menggunakan garis lurus untuk garis pertolongan seperti gambar di bawah, sehingga terbentuk sketsa tubuh yang belum sempurna atau belum berdaging.
0-1 = tinggi kepala dan lebar kepala adalah 2/x tinggi kepala = 2 cm
1-1 ½ = tinggi leher dan lebar leher = ½ lebar kepala lebar bahu = 2 x lebar kepala
2 = batas ketiak / dada
3 = batas pinggang dan siku, lebar pinggang = lebar kepala
4 = batas pinggul dan pergelangan tangan, lebar panggul = 2 x lebar kepala
4 ¾ = Ujung jari tangan
3/= lutut dan jarak lutut = lebar kepala
7 = betis
8 = pergelangan kaki
8 1/6 = tumit dan jarak tumit = lebar kepala
8 ½ = ujung jari kaki dan jarak ujung jari kaki = lebar kepala



































3. Bentuk bagian tubuh sehingga terlihat seperti sudah ada dagingnya dengan
bantuan garis di atas. 



















4. Hapus garis bantu dan rapikan gambar anatomi yang dibuat sehingga diperoleh
sebuah anatomi tubuh yang utuh yang dapat divariasikan gerak dan gayanya.




 






















5. Sempurnakan gambar dengan melengkapi bagian-bagian di wajah dan menyempurnakan bentuk bagian-bagian tubuh seperti bentuk badan, pinggang, panggul, paha, betis, tangan, dan kaki seperti pada gambar di bawah ini. Letak bagian-bagian wajah, yaitu:

0 = ubun-ubun
¼ = batas dahi
½ = letak mata
¾ = letak hidung
½ - ¾ = letak telinga
7/8 = letak bibir
1 = dagu









6. Anatomi ini dapat diubah gerak dan gayanya dengan cara membuat rangka benang atau rangka balok. Anatomi tubuh sudah dapat digunakan sebagai pedoman dalam menggambar bermacam-macam busana. Lihat gambar di bawah ini.